Analisis APBN



I.                   Perkembangan APBN 5 Tahun Terakhir
Berdasarkan data penerimaan pendapatan Negara diatas tahun 2009 dapat kita liat bahwa penerimaan dalam negeri kita masih lebih besar dari penerimaan pajak berkisar 723,3 . Untuk Belanja Daerah lebih banyak berasal dari  dana perimbangan yang
berkisar 316,7 disusul dana otonomi khusus dan penyesuaian yang berkisar 28,0 lebih kecil dari dana perimbangan.

Sedangakan untuk masalah pembiayaan terdiri dari pembiayaan dalam negeri dan pembiayaan luar negeri. Pembiayaan dalam negeri kita masih lebih dominan disokong oleh sektor non perbankan dalam negeri yang berkisar 73,9 dan disusul sektor perbankan dalam negeri berkisar 22,2. Sedangakan untuk pembiayaan luar negeri terdapat 3 indikator utama yaitu penerikan pinjaman LN(Bruto), Penerusan Pinjaman (SLA),dan Pembayaran cicilan pokok utang luar negeri yang masing-masing memiliki tingkat angka yang berbeda-beda.

Kesimpulan dari seluruh data diatas bahwa setiap tahun kontribusi dari tiap-tiap
sektor mengalami kenaikan terhitung dari tahun 2009 sampai tahun 2014 ,walaupun tidak semua sektor mengalami kenaikan. Tetapi rata-rata dari seluruh sektor mengalami kenaikan.

II.                Perkembangan Pendapatan Negara
Berdasarkan isi dari tabel di atas dapat diketahui bahwa penerimaan pendapatan Negara dalam negeri lebih banyak berasal dari penerimaan hasil pajak penghasilan. Pendapatan penghasilan lebih banyak berasal dari pendapatan
PPH non migas yang pada 2009 sebesar 267,6 triliun rupiah dan terus meningkat hingga RAPBN 2013 sebesar 464,5 triliun rupiah.Pendapatan pada sektor bea keluar tetap menjadi pendapatan terkecil dibanding yang lain, walaupun
terus meningkat tiap tahunnya dari APBN 2009 sebesar 0,6 triliun rupiah menjadi 17,6 triliun rupiah pada RAPBN 2013.

Pada penerimaan pajak dalam negeri hanya pendapatan pajak lainnya yang mengalami fluktuatif dibanding penerimaan pajak lainnya yang selalu naik disetiap tahunnya.

Lalu pada penerimaan bukan hasil pajak penerimaan pendapatan dari hasil minyak bumi selalu menjadi yang terbesar dari tahun 2009 hingga tahun 2013 dan selalu mengalami kenaikan dari tahun 2009 sebesar  90,1 hingga 2012 sebesar
144,7 triliun rupiah, walaupun pada tahun 2013 mengalami penurunan pendapatan menjadi 129,3 triliun rupiah.

Kemudian, pendapatan pada sektor perikanan menjadi penyumbang pendapatan paling sedikit dibanding pendapatan yang lain, di tahun 2009 menyumbang 0,1 triluun rupiah dan pada tahun 2013 menyumbang sebesar 0,3 triliun rupiah.

III.             Pembiayaan Anggaran
Dalam APBN 2011 ,alokasi program FLPP pada Investasi Pemerintah direalokasikan ke Dana Bergulir sebesar 3.571,6 miliar

Berdasarkan  Data APBN 2009 - 2013 dapat diketahui bahwa Pembiayaan Anggaran terbesar berasal dari Pembiayaan dalam negeri yaitu
sektor Perbankan dalam negeri yang pada tahun 2012 menyentuh angka 60.561,6

IV.             Kesimpulan
Berdasarkan analisa APBN Indonesia selama 5 tahun terakhir, dapat diketahui bahwa akibat kebijakan APBN
selama 5 tahun tersebut, Indonesia setiap tahunnya selalu mengalami defisit, karena setiap tahunnya belanja negara
selalu lebih besar dibandingkan pendapatan negara, akibatnya Negara selalu mengalami defisit anggaran.

Sebagai contoh pada tahun 2010 belanja Negara sebesar 1.042,1 triliun, sedangkan pendapatan yang diterima Negara hanya sebesar 995,5 triliun rupiah saja. Dan pada RAPBN 2014 pendapatan yang diterima Negara hanya 1.662,5 dibandingkan pengeluaran belanja Negara yang sebesar 1.816,7 triliun rupiah, yang artinya Negara mengalami defisit sebesar 155,6 triliun rupiah.

Dalam menutupi defisit anggaran yang selalu terjadi setiap tahunnya, mengambil keputusan dalam berhutang memang sangat perlu untuk menutupi seluruh kekurangan. Tetapi, jika terus-menerus berhutang setiap tahunnya dalam menutupi defisit anggaran juga sangat tidak dianjurkan karena hutang yang
semakin menumpuk dan bunga hutang yang tinggi, sehingga dalam proses pembayaran hutang dikemudian hari pun akan semakin berat dikarenakan pembayaran hutang hampir 2 kali lipat dari hutang asli. Hutang hanya akan menutupi kekurangan sesaat dan akan sangat memberatkan dalam proses pembayaran seluruh hutang tersebut dikemudian hari.

Semoga Bermanfaat!

0 komentar