Sistem Pernapasan
RANGKUMAN
BIOLOGI
SISTEM PERNAPASAN
OLEH :
Hana Saffanah
Nadhilah Putri
Ghaisani
Nanda Amalia
Septiani
Reyhan Anjani
Putri
Rifa Yusya
Adilah
Tika Nurhayati
KELAS XI MIA 4
Sistem Pernapasan
Ø Sistem pernapasan pada manusia
adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida
dan uap air.
Ø Dalam proses pernapasan, oksigen
merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di
lingkungan sekitar.
Ø Alat-alat pernapasan berfungsi
memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung
karbon dioksida dan uap air.
Ø Tujuan proses pernapasan yaitu untuk
memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi.
Ø Sistem pernapasan pada manusia
mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan.
Ø Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah bagian
tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat pertukaran gas
yang diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada hidung
atau mulut dan berakhir pada paru-paru.
Alat
– alat Pernapasan Manusia
1. Hidung
(cavum nasalis)
Selain sebagai salah satu organ alat
pernapasan manusia, hidung juga berfungsi sebagai salah satu dari 5 indera.
Hidung berfungsi sebagai alat untuk menghirup udara, penyaring udara yang akan
masuk ke paru-paru, dan sebagai indera penciuman.
2. Tekak
(faring)
Faring merupakan persimpangan antara
rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan) dan rongga mulut ke
kerongkongan (saluran pencernaan). Pada bagian belakang faring terdapat laring.
Laring disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara dan
epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan makanan epiglotis
menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya
pada waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam laring
kemudian menuju tenggorokan.
3. Tenggorokan
(trakea)
Tenggorokan berbentuk seperti pipa
dengan panjang kurang lebih 10 cm. Di paru-paru trakea bercabang dua membentuk
bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut.
a. Lapisan paling luar terdiri atas
jaringan ikat.
b. Lapisan tengah terdiri atas otot
polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun atas 16–20 cincin tulang rawan
yang berbentuk huruf c. Bagian belakang cincin tulang rawan ini tidak
tersambung dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan
trakea tetap terbuka.
c. Lapisan terdalam terdiri atas
jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan banyak lendir. Lendir ini
berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara.
Selanjutnya,
debu dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan silia menuju bagian
belakang mulut. Akhirnya, debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan dengan
cara batuk. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk
bersama udara pernapasan.
4.
Cabang tenggorokan(bronkus)
Bronkus merupakan cabang batang
tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu
menuju paru-paru kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan
mendatar daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru
kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding bronkus hampir sama
dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada dinding
bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus kanan bercabang
menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua
bronkiolus.
5. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari
bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil,
dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi
rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.
6. Alveolus
Bronkiolus
bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-bola mungil
yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli
memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara
dalam rongga alveolus.
7. Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada.
Rongga dada dan perut dibatasi oleh suatu sekat disebut diafragma. Paru-paru
ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri
atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah dan gelambir
bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas
dan gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru (pleura).
Kapasitas maksimal paru-paru berkisar sekitar 3,5 liter.
Mekanisme
Pernapasan
Pada saat kita
bernapas ada dua proses yang terjadi yaitu inspirasi (proses masuknya udara ke
dalam paru-paru) dan ekspirasi (proses keluarnya udara dari paru-paru).
Inspirasi dan ekspirasi terjadi antara 15 – 18 kali setiap menit. Proses
inspirasi dan ekspirasi diatur oleh otot-otot diafragma dan otot antartulang
rusuk.
1.
Pernapasan dada
Terjadi
karena aktivitas otot antartulang rusuk. Bila otot antartulang rusuk berkerut
(berkontraksi), maka tulang-tulang rusuk akan terangkat dan volume rongga dada
akan membesar. Keadaan ini menyebabkan penurunan tekanan udara di dalam
paru-paru. Karena tekanan udara di luar tubuh lebih besar, maka udara dari luar
yang kaya oksigen masuk ke dalam paru-paru. Dengan demikian terjadilah
inspirasi.
Bila
otot-otot antartulang rusuk mengendor (relakasasi), yaitu kembali pada posisi
semula, maka tulang-tulang rusuk akan tertekan. Akibatnya, volume rongga dada
mengecil. Keadaan ini mengakibatkan naiknya tekanan udara di dalam paru-paru.
Padasaatinsipirasi (a) rongga
dada membesardan (b) diafragmamendatar
2.
Pernapasanperut
Pernapasan
perut terjadi karena aktivitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut
dan rongga dada. Bila otot diafragma berkontraksi, maka diafragma akan
mendatar. Keadaan ini mengakibatkan rongga dada membesar sehingga tekanan udara
di paru-paru mengecil. Akibatnya, udara luar yang kaya oksigen masuk ke dalam
paru-paru melalui saluran pernapasan. Dengan demikian, terjadilah inspirasi.
Sebaliknya,
bila otot diafragma relaksasi (kembali pada posisi semula), maka kedudukan
diafragma melengkung ke atas. Keadaan ini mengakibatkan rongga dada membesar.
Akibatnya, udara dari paru-paru yang kaya karbon dioksida terdorong ke luar.
Dengan demikian terjadilah ekspirasi.
Padasaatekspirasi (a) rongga
dada mengecildan (b) diafragmamelengkungkeatas
Transpor dan Pertukaran Gas
1.
Pertukaran CO2 dan O2
·
Komposisi udara diatmosfer pada tekanan 760mmHg dihari
yang hangat, terdiri atas nitrogen 78%, oksigen 21%, argon 0,93%,karbondioksida
0,038%.
·
Dalam keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar 300
cc oksigen sehari (24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit.
·
Di dalam proses pertukaran O2 dan CO2
, oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang
menyelubungi alveolus. Pada alveolus, molekul gas bergerak melalui
membran respirasi dari tekanan parsial tinggi yaitu di alveolus paru-paru
100mmHg menuju area yang bertekanan rendah yaitu kapiler paru-paru 40mmHg. Oleh
karena itu, oksigen dapat masuk ke paru-paru secara difusi.
·
Dari paru-paru, O2 akan mengalir
lewat vena pulmonalis yang tekanan O2 nya 104 mm Hg menuju ke
jantung. Dari jantung, O2 mengalir lewat arteri sistemik yang
tekanan O2 -nya 104 mm Hg menuju ke jaringan tubuh yang
tekanan O2 nya 40 mm Hg. Di jaringan, O2 ini
akan dipergunakan. Dari jaringan, CO2 akan mengalir melalui
vena sistemik ke jantung.
·
Tekanan CO2 di jaringan di atas 40 mm Hg,
lebih tinggi dibandingkan vena sistemik yang mengalir lewat arteri
pulmonalis yang hanya 45 mmHg. Dari jantung, CO2 tekanan O2
-nya sama, yaitu 40 mm Hg.
·
Dari arteri
pulmonalis, CO2 masuk ke paru-paru lalu dilepaskan ke udara
bebas. Setiap 100 mm3 darah dengan tekanan oksigen 100 mm3
Hg dapat mengangkut 19 cc oksigen.
·
Bila tekanan
oksigen hanya 40 mm3 Hg maka hanya ada sekitar 12 cc oksigen yang
bertahan dalam darah vena. Dengan demikian kemampuan hemoglobin untuk
mengikat oksigen adalah 7 cc per 100 mm3 darah.
·
Tiap liter darah hanya dapat melarutkan 4,3 cc
CO2 sehingga memengaruhi pH darah menjadi 4,5 karena
terbentuknya asam karbonat yang menyebabkan darah bersifat asam. Keasaman
tersebut dinetralkan oleh ion-ion natrium dan kalium dalam darah.
·
Pengangkutan CO2 oleh darah dapat
dilaksanakan melalui 3 cara, yakni sebagai berikut:
a)
Karbon dioksida larut dalam plasma, dan
membentuk asam karbonat dengan enzim anhidrase (7% dari seluruh CO2
).
b)
Karbon dioksida terikat pada hemoglobin dalam bentuk
karbomino hemoglobin (23% dari seluruh CO2 ).
c)
Karbon dioksida terikat dalam gugus ion
bikarbonat (HCO3 ) melalui proses berantai pertukaran klorida (70%
dari seluruh CO2 )
2. Transpor
Oksigen
·
Adapun dalam sistem transpornya O2 dapat
dibagimenjadi 2 yaitu, O2 sebesar 3% yang terlarut dalam plasma
darah dan 97% O2 terikat oleh hemoglobin (Hb) dengan membentuk
oksihemoglobin
·
Dengan tingginya tekanan parsial O2 (PO2)
di darah dibanding di jaringan, maka O2 akan ditranspor dari darah
ke jaringan.
·
Faktor yang dapat mempengaruhi transpor O2
selain PO2adalah pH, PCO2, suhu, & 2,3 BPG.
·
Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi afinitas O2.Transpor
CO2 di darah & jaringanCO2 ditranspor secara difusi
pasif, yaitu mengikuti gradien konsentrasi, dari konsentrasi tinggi ke rendah.
·
Adapun dalam mekanisme transpornya CO2
ditranspor dalam 3 bentuk:o 7% terdisolusi di plasmao 23% berikatan dengan Hb
membentuk karbaminohemoglobino 70% berbentuk ion bikarbonatSaat tekanan parsial
CO2 (PCO2) di jaringan lebih tinggi, maka CO2
akan ditranspor dari jaringan ke darah Proses pengikatan ini berlangsung
sangat cepat yaitu 0,01 detik
3. Transpor
Karbondioksida
·
Ketika darah arteri mengalir
melalui kapiler jaringan, CO2 berdifusi dari sel-sel jaringan
kedalam darah. Karbondioksida diangku oleh darah dengan tiga cara, yaitu :
a. CO2 larut dalam plasma darag.
Kelarutan CO2 dalam plasma darah sekita 20 kali lebih besar daripada
kelarutan O2, hanya 10% dari kandungan CO2 dalam plasma
darah yang terangkut dengan cara ini
b. CO2 terikat oleh hemoglobin.
Sebanyak 30% CO2 berikatan dengan Hb membentuk karbinohemoglobin
(HbCO2). Karbondioksida terikat oleh hemoglobin dibagian globin
c. CO2 berbentuk bikarbonat. Sebanyak
60& CO2 diubah menjadi HCO3- didalam sel
darah merah dengan enzim karbonatanhidrase.
Kapasitas Paru-paru Pada Manusia
·
Kapasitas Paru-Paru Pada Manusia
Kapasitas paru-paru adalah kemampuan paru-paru menampung udara pernapasan.
·
Volume udara pernapasan pada setiap
orang berbeda-beda, tergantung pada ukuran paru-paru, kekuatan bernapas, dan
cara bernapas.
·
Alat yang digunakan untuk mengetes
kapasitas paru-paru disebut spirometer.
·
Metode yang digunakan untuk mengukur
kapasitas paru-paru disebut spirometri. Metodenya adalah dengan mencatat volume
udara yang masuk dan keluar dari paru-paru. Bagian kapasitas paru-paru dapat
diuraikan sebagai berikut:
1.
Volume
Tidal
adalah volume udara yang masuk dan
keluar paru-paru pada pernapasan normal. Jumlah volume udaranya adalah sebesar 500 ml.
2.
Volume
Cadangan Inspirasi
adalah udara yang masih dapat dihirup
setelah inspirasi biasa sampai mencapai inspirasi maksimal, disebut juga udara
komplementer. Umumnya pada laki-laki
sebesar 3.300 ml dan pada wanita sebesar 1.900 ml.
3.
Volume
Cadangan Ekspirasi
adalah udara yang masih dapat
dikeluarkan setelah melakukan ekspirasi biasa sampai mencapai ekspirasi
maksimal, disebut juga udara suplementer. Pada laki-laki 1.000 ml, sedangkan perempuan
700 ml.
4.
Volume
Residu
adalah udara yang masih terdapat di
dalam paru-paru setelah melakukan respirasi sekuat-kuatnya. Kapasitas volume
residu pada laki-laki adalah 1.200 ml dan perempuan 1.100 ml.
5.
Kapasitas
Inspirasi
adalah banyaknya udara yang dapat
dihirup setelah taraf ekspirasi biasa hingga pengembangan paru-paru secara
maksimal (sekitar 3.500 mililiter). Kapasitas respirasi sama dengan volume
tidal ditambah dengan volume cadangan inspirasi.
6. Kapasitas Residu Fungsional
adalah jumlah udara di dalam paru-paru
pada akhir respirasi biasa. Kapasitasnya berkisar 2.300 mililiter. Kapasitas
residu fungsional sama dengan volume cadangan ekspirasi ditambah dengan volume
residu.
7.
Kapasitas
Vital
adalah volume udara maksimal yang dapat
masuk dan keluar paru-paru selama sistem pernapasan pada manusia. Kapasitas
vital adalah volume cadangan inspirasi ditambah dengan volume tidal ditambah
lagi dengan volume cadangan ekspirasi. Volume kapasitas vital kira-kira 4.600
mililiter.
8.
Kapasitas
Paru-Paru Total
adalah seluruh udara yang dapat ditampung oleh
paru-paru. Kapasitas paru-paru total adalah kapasitas vital ditambah dengan
volume residu. Kapasitas paru-paru total berkisar 5.800 mililiter.
Gangguan Sistem Pernapasan
1.
Tuberkolosis
(TBC)
·
Penyakit infeksi oleh bakteri
Mycobacterium tubercolosis
·
Bakteri masuk melalui udara dan
terkumpul di paru-paru lalu menyebar melalui pembuluh darah dan menginfeksi
seluruh organ tubuh (paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang dan
kelenjar getah bening
·
Pada paru-paru akan membentuk tuberkel
(koloni bakteri yang dorman). Keadaan ini tidak menimbulkan gejala dan disebut
latent tubercolosis. Apabila kekebalan tubuh menurun, tuberkel akan bertambah
banyak dan membentuk ruangan yang akan produksi dahak (spuktum) dan disebut
active tubercolosis.
·
Keadaan ini menyebabkan:
Ø Peningkatan
kerja sebagian otot pernapasan yang berfungsi untuk pertukaran udara paru-paru
Ø Mengurangi
kapasitas vital dan kapasitas pernapasan
Ø Mengurangi
luas permukaan membran pernapasan, yang akan meningkatkan ketebalan membran
pernapasan sehingga menimbulkan penurunan kapasitas difusi paru-paru
·
TBC dapat menyebabkan kematian
·
Gejala :
Ø Batuk
berdahak selama tiga minggu atau lebih, dalam dahak pernah didapati bercak
darah
Ø demam
selama satu bulan lebih terutama pada siang dan sore
Ø menurunnya
nafsu makan dan juga berat badan
Ø sering
berkeringat saat malam, dan sesak nafas.
·
TBC dapat di atasi dengan terapi. Terapi
TBC yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
Ø Pengguna
vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin). Vaksin BCG diberikan mulai dari bayi.
Perlindungan yang diberikan oleh vaksin BCG dapat bertahan untuk 10 – 15 tahun,
sehingga pada usia 12 – 15 tahun dapat dilakukan vaksinasi ulang.
Ø Pengobatan
pada pasien latent tuberculosis.
Ø Pengobatan
pada active tuberculosis dengan menggunakan antibiotik selama kurang lebih 6
bulan tidak boleh putus.
2.
Difteri
·
Disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
diphtheriae
·
Gejala :
Ø Sakit
tenggorokkan
Ø Sulit
bernapas dan menelan
Ø Mengeluarkan
lendir dari mulut dan hidung
Ø Demam
Ø Pembengkakkan
kelenjar getah bening
·
Pada tingkat lanjut, penderitanya dapat
mengalami kerusakan selaput jantung, demam, lumpuh, bahkan meninggal dunia.
3.
Kanker
Paru-paru (Karsinoma pulmonar)
·
Abnormalitas sel-sel yang mengalami
proliferasi (pertumbuhan cepat) dalam paru-paru
·
Faktor pemicu :
Ø Merokok
Ø Terpapar
karbonil nikel (pelebur nikel) dan arsenik (senyawa dalam pestisida)
Ø Polusi
udara
Ø Genetik
4.
Hiperkapnia
·
Peningkatan kadar CO2 dalam cairan tubuh melebihi batas normal
sehingga meningkatkan respirasi konsentrasi ion hidrogen, dan asidosis (kadar
asam dalam darah berlebihan)
5.
Hipoksemia
·
Penurunan konsentrasi oksigen dalam
darah arteri (PaO2) hingga di bawah batas normal.
·
Disebabkan oleh zat toksik :
Ø karbon
monoksida (CO) : mematikan karena daya ikat hemoglobin terhadap CO lebih besar
320 kali dibandingkan daya ikatannya terhadap O2
Ø Sianida
(CN)
·
Pada kasus yang fatal dapat menyebabkan
kematian pada sel-sel. Namun pada tingkat yang lebih ringan dapat menimbulkan
penekanan aktivitas mental (kadang-kadang memuncak sampai koma), dan menurunkan
kapasitas kerja otot.
6.
Asfiksia
·
Kondisi kekurangan oksigen pada
pernapasan yang dapat menyebabkan kematian sebagai akibat dari kegagalan fungsi
paru-paru
·
Penyebab
: tenggelam dalam air (alveolus terisi air), pnenuomia (alveolus terisi cairan
lendir dan limfa), keracunan CO dan CN, gangguan sistem saraf pusat
·
Asfiksia neonatorum : keadaan ketika
bayi gagal bernapas secara spontan dan teratur setelah beberapa saat kelahiran
·
Gejala
penyakit Asfiksi:
Ø Pada
fase dispneu / sianosis asfiksia berlangsung kira-kira 4 menit. Fase ini
terjadi akibat rendahnya kadar oksigen dan tingginya kadar karbon dioksida.
Tingginya kadar karbon dioksida akan merangsang medulla oblongata sehingga
terjadi perubahan pada pernapasan, nadi dan tekanan darah. Pernapasan terlihat
cepat, berat, dan sukar. Nadi teraba cepat. Tekanan darah terukur meningkat.
Ø Fase
konvulsi asfiksia terjadi kira-kira 2 menit. Awalnya berupa kejang klonik lalu
kejang tonik kemudian opistotonik. Kesadaran mulai hilang, pupil dilatasi,
denyut jantung lambat, dan tekanan darah turun.
Ø Fase
apneu asfiksia berlangsung kira-kira 1 menit. Fase ini dapat kita amati berupa
adanya depresi pusat pernapasan (napas lemah), kesadaran menurun sampai hilang
dan relaksasi spingter.
Ø Fase
akhir asfiksia ditandai oleh adanya paralisis pusat pernapasan lengkap. Denyut
jantung beberapa saat masih ada lalu napas terhenti kemudian mati.
7. Dispnea (sesak napas)
·
Perasaan sulit bernapas ditandai dengan
napas yang pendek, karena suplai oksigen ke dalam jaringan tubuh lebih sedikit
daaripada yang dibutuhkan.
·
Dapat terjadi pada :
Ø Orang
yang cemas
Ø Penderita
kardiovaskular dan asma
Ø Penderita
penyakit paru-paru
8.
Apnea
tidur
·
Kesulitan bernapas pada saat tidur
karena kegagalan pelepasan impuls saraf yang menjalankan pernapasan
·
Dapat terjadi karena saat otot faring
melemas sewaktu tidur, otot pernapasan tidak dapat berkontraksi ketika
inspirasi dan lidah terjatuh menyumbat jalan pernapasan.
·
Gejala :
Ø Mendengkur
keras
Ø Nyeri
kepala di pagi hari
Ø Kelelahan
Ø Mengantuk
di siang hari
9.
Faringitis
·
Faringitis adalah radang pada faring
karena infeksi sehingga timbul rasa
nyeri pada waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering.
·
disebabkan oleh infeksi bakteri atau
virus.
·
Bakteri yang biasa menyerang penyakit
ini adalah Streptococcus pharyngitis.
·
Peradangan juga dapat terjadi karena
terlalu banyak merokok, ditandai dengan rasa sakit saat menelan dan rasa kering
di kerongkongan.
10.
Pneumonia
·
Pneumonia atau Logensteking yaitu
penyakit radang pari-paru yang disebabkan oleh Diplococcus pneumoniae.
·
Akibat peradangan alveolus dipenuhi oleh
nanah dan lender sehingga oksigen sulit berdifusi mencapai darah.
·
Pneumonia dapat juga disebabkan oleh
iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit
lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol.Penyebab
yang paling sering ialah serangan bakteria streptococcus pneumoniae, atau
pneumokokus.
·
Gejala yang berhubungan dengan pneumonia
termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas.Sedangkan tanda-tanda
menderita Pneumonia dapat diketahui setelah menjalani pemeriksaan X-ray
(Rongent) dan pemeriksaan sputum.
11.
Sinusitis
·
Sinusitis merupakan penyakit peradangan
pada bagian atas rongga hidung atau sinus paranasalis.
·
disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur,
virus, menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi
pada gigi.
·
gejala yang dapat dikenali pada
seseorang yang menderita penyakit sinusitis.
Ø Hidung
tersumbat dan terasa geli atau gatal.
Ø Tercium
bau tidak sedap pada hidung ketika bernapas.
Ø Sering
bersin.
Ø Hidung
mengeluarkan ingus kental yang berwarna putih atau kekuning-kuningan.
Ø Kepala
terasa sakit seperti ada yang menekan.
·
Penyakit sinusistis dapat dicegah dengan
cara selalu menjaga daya tahan tubuh, menghilangkan kebiasan merokok, dan
memperbanyak mengonsumsi buah-buahan.
12.
Emfisema
·
Emfisema adalah penyakit pada paru-paru
yang ditandai dengan pembengkakan pada paru-paru karena pembuluh darahnya kemasukan
udara.
·
disebabkan hilangnya elastisitas
alveolus.
·
Emfisema membuat penderita sulit
bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas.
·
Asap rokok dan kekurangan enzim
alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
Gejala yang ditimbulkan:
Ø Nafsu
makan yang menurun dan berat badan yang menurun
Ø Sesak
dada
Ø Batuk
kronis
Ø Kelelahan
Ø Sesak
napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang
biasa digunakan penderita sesak napas.
13.
Tonsilitis
·
Tonsillitis adalah peradangan pada
tonsil (amandel) sehingga tampak membengkak, berwarna kemerahan, terasa lunak
dan timbul bintik-bintik putih pada permukaannya.
·
Umumnya disebabkan oleh infeksi virus
dan bakteri. Jika terjadi infeksi melalui mulut atau saluran pernapasan, tonsil
akan membengkak (radang) yang dapat menyebabkan penyempitan saluran pernapasan.
·
Gejala-gelaja tonsilitis adalah sebagai
berikut:
Ø Tenggorokan
terasa sakit.
Ø Terasa
sakit saat menelan.
Ø Tubuh
mengalami demam tinggi.
Ø Sering
mengalami muntah
Ø Mengalami
kesulitan saat bernapas
Ø Tidur
mendengkur
Ø Nafsu
makan menurun
Ø Timbul
bau tidak sedap pada mulut
Ø Timbul
nyeri di sekitar otot
14.
Laringitis
·
Laringitis adalah radang pada laring.
Penderita serak atau kehilangan suara.
·
Penyebabnya antara lain karena infeksi,
terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.
15.
Rinitis
·
Rinitis adalah radang pada rongga hidung
akibat infeksi oleh virus, missal virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi
karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi
lendir meningkat.
Sistem Pernafasan Pada Hewan
A. Vertebrata
1.
Mamalia
·
Hewan mamalia memiliki sistem dan
mekanisme pernapasan yang sama dengan manusia.
·
Alat-alat pernapasannya terdiri atas
hidung, batang tenggorok, dan paru-paru. Pada paru-paru terdapat gelembung
paru-paru (aveolus) yang berdinding tipis dan terdiri atas satu lapis sel.
Dinding alveolus berimpitan dengan dinding pembuluh kapiler darah yang juga
terdiri atas Satu lapis sel. Oksigen masuk ke dalam kapiler darah dan karbon
dioksida keluar dari kapiler darah melalui proses difusi.
2.
Aves
·
Alat-alat pernapasan pada aves (burung)
terdin atas lubang hidung, batang tenggorok (trakea), cabang batang tenggorok
(bronkus), dan paru-paru.
·
Burung yang dapat terbang memiliki alat
bantu pernapasan berupa pundi-pundi udara. Sembilan buah pundi-pundi udara itu
adalah sebagai berikut:
Ø Sepasang
pundi-pundi udara di leher;
Ø Sepasang
pundi-pundi udara di dada bagian depan;
Ø Sepasang
pundi-pundi udara di perut;
Ø Sepasang
pundi-pundi udara di dada bagian belakang;
Ø Sebuah
pundi-pundi udara diantara tulang selangka yang bercabang-cabang membentuk
pundi-pundi udara antartulang selangka.
·
Mekanisme pernapasan burung terbagi
menjadi dua macam. Yaitu saat terbang dan saat istirahat
Ø Fase
inspirasi saat terbang terjadi pada waktu sayap diangkat. Pada saat sayap
terangkat, kantung udara pada pangkal lengan mengembang, sehingga udara masuk
ke kantung udara perut. Kemudian, udara dialirkan ke paru-paru dan sebagian
masuk ke dalam kantung udara, sehingga darah dapat mengambil oksigen dari
paru-paru.
Ø Fase
ekspirasi saat terbang terjadi pada waktu sayap diturunkan. Pada saat sayap
diturunkan, kantung udara pada pangkal lengan mengempis, sehingga kantung udara
dada mengembang dan mendorong udara keluar, sehingga terjadi pergantian udara.
Ø Fase
inspirasi saat istirahat terjadi dengan diawalinya pergerakan tulang rusuk ke
depan sehingga rongga dada membesar dan paru-paru mengembang. Hal tersebut
menyebabkan udara dapat masuk ke paru-paru. Sebagian udara yang kaya oksigen
ini akan diambil paru-paru dan sebagian lagi akan masuk ke kantung udara
belakang. Udara yang miskin oksigen akan masuk ke kantung udara depan.
Ø Fase
ekspirasi saat istirahat terjadi saat rongga dada mengecil dan diikuti
mengecilnya paru-paru, sehingga udara di dalam kantung udara akan dikeluarkan
melalui paru-paru.
3.
Reptilia
·
Reptil memiliki alat pernapasan berupa
paru-paru.
·
Paru-paru reptil dikelilingi oleh rongga
dada yang dilindungi oleh tulang rusuk.
·
Reptil memiliki kulit yang bersisik atu
kering sehingga sulit ditembus oleh air. Hal ini menyebabkan cairan yang hilang
melalui kulit sangat sedikit sehingga reptil mampu bertahan hidup pada habitat
yang kering.
·
Saat inspirasi, tulang rusuk merenggang
dan volume rongga dada meningkat sehingga udara dapat masuk ke paru-paru. Saat
ekspirasi, tulang rusuk akan merapat sehingga udara akan terdesak keluar dari
paru-paru.
·
Pada kura-kura selain dengan paru-paru,
pengambilan oksigen dibantu oleh lapisan kulit tipis dengan banyak kapiler
darah yang ada di sekitar kloaka.
4.
Amfibi
·
Salah satu contoh hewan amfibi adalah
katak. Amfibi dapat hidup di air dan darat. Sehingga alat pernapasannya berupa
paru-paru, kulit, dan insang.
·
Katak pada waktu masih larva bernapas
dengan insang luar. Pada masa berudu terbentuk insang dalam. Katak dewasa
bernapas dengan paru-paru dan kulit.
·
Paru-paru pada katak berupa dua kantung
berdinding tipis dan elastis yang banyak mengandung kapiler darah, serta
terletak dalam rongga badan. Paru-paru berhubungan dengan rongga mulut melalui
sebuah lubang yang disebut glotis. Kedua kantung paru-paru tersebut saling
berhubungan dengan bronkus pendek.
·
Saat bernapas, terjadi penambahan udara
dengan keadaan otot rahang bawah mengendur. Otot sterno hioideus berkontraksi
sehingga udara masuk ke rongga mulut. Udara masuk ke paru-paru dan terjadi
pertukaran gas. Saat udara keluar, terjadi kontraksi otot hioideus dan otot
perut sehingga rongga perut mengecil dan udara keluar melalui koane.
5.
Pisces
·
Ikan memiliki alat pernapasan berupa
insang.
·
Insang digunakan dikarenakan ikan hidup
di dalam air.
·
Insang terdapat di sisi kanan dan kiri
kepala. Namun, terdapat ikan dipnoi yan bernapas dengan menggunakan paru-paru.
·
Pada beberapa jenis ikan, rongga
insangnya mempunyai perluasan ke atas yang disebut labirin yang berfungsi untuk
menyimpan udara, sehingga ikan tersebut dapat hidup di air yang kekurangan
oksigen.
·
Insang juga berfungsi sebagai alat
ekskresi dan alat transportasi garam-garam.
·
Fase inspirasi diawali dengan membukanya
mulut ikan. Kemudian air masuk ke dalam rongga mulut. Insang akan menutup
seningga air akan mengalir ke dalam insang. Fase ekspirasi ikan terjadi pada
waktu mulut ikan tertutup. Air akan masuk melalui celah insang dan terjadi
pertukaran gas disana. Darah akan mengikat oksigen dan melepas karbon dioksida
ke dalam air.
B. Avertebrata
1.
Porifera
·
Pada porifera,
air yang membawa oksigen masuk melalui pori-pori tubuh (ostium) lalu masuk ke
koanosit secara difusi.
·
Di dalam
mitokondria pada sel koanosit, oksigen digunakan untuk mengurai molekul organik
menjadi molekul anorganik yang disertai pelepasan karbon dioksida. Karbon
dioksida dibawa keluar oleh air melalui spongosoel lalu menuju oskulum dalam
mitokondria sel koanosit.
2.
Moluska
·
Hewan anggota
filum moluska terdiri dari dua kelompok yaitu moluska darat dan moluska air.
·
Moluska darat
seperti bekicot, bernapas dengan paru-paru.
·
Moluska air
seperti kerang bernapas dengan insang.
3.
Arthropoda
·
Filum arthropoda
terdiri dari 4 kelas yaitu crustacea, myriapoda, arachnida, dan insekta.
·
Crustacea (udang
dan kepiting) bernapas dengan insang, myriapoda (lipan dan luwing) bernapas
dengan trakea, arachnida (laba-laba dan kalajengking) bernapas dengan paru-paru
buku, dan insekta (serangga) bernapas dengan trakea.
4.
Coelenterata
·
Coelenterata
tersusun atas dua lapisan sel yaitu lapisan luar dan lapisan dalam.
·
Pertukaran gas
terjadi secara difusi pada sel di luar permukaan tubuh yang bersentuhan dengan
air.
·
Coelenterata
memiliki alat bantu pernapasan yaitu berupa lekukan jaringan yang disebut
sifonoglifa.
5.
Echinodermata
·
Hewan-hewan
echinodernata seperti bintang laut, landak laut, dan mentimun laut hidup di air
laut. Echinodermata bernapas dengan insang kulit.
6.
Cacing
·
Cacing tidak
memiliki alat pernapasan khusus. Sehingga oksigen harus berdifusi melalui kulit
untuk masuk ke dalam kapiler darah. Karbon dioksida juga keluar melalui kulit.
Proses pernapasan semacam ini disebut pernapasan integumenter.
·
Cacing memiliki
permukaan yang licin supaya tetap lembap sehingga memudahkan terjadi pertukaran
gas.
Bahaya Rokok
Meski pada bungkus atau kemasan rokok sudah tercantum tulisan tentang
bahaya rokok yang sangat menakutkan, tetap saja banyak yang merokok.
Mengapa Rokok Berbahaya?
Dalam satu batang rokok mengandung sekitar 7.000 zat
kimia, 200 jenis diantaranya bersifat karsinogenik, yaitu zat yang merusak gen
dalam tubuh sehingga memicu terjadinya kanker, seperti kanker paru, emfisema,
dan bronkitis kronik. Atau juga kanker lain, seperti kanker nasofarings, mulut,
esofagus, pankreas, ginjal, kandung kemih, dan rahim. Aterosklerosis atau
pangerasan pembuluh darah bisa menyebabkan penyakit jantung, hipertensi, risiko
stroke, menopause dini, osteoporosis, kemandulan, dan impotensi.
Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang
mengepul dari ujung rokok yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan
berasal dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna. Asap rokok
mengandung sejumlah zat yang berbahaya seperti benzen, nikotin, nitrosamin, senyawa
amin, aromatik, naftalen, ammonia, oksidan sianida, karbon monoksida
benzapirin, dan lain-lain. Partikel ini akan mengendap di saluran napas dan
sangat berbahaya bagi tubuh. Endapan asap rokok juga mudah melekat di benda-
benda di ruangan dan bisa bertahan sampai lebih dari 3 tahun, dengan tetap
berbahaya.
Rokok mengandung lebih dari empat ribu zat-zat dan dua
ribu diantaranya telah dinyatakan berdampak tidak baik bagi kesehatan kita,
diantaranya adalah bahan radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang
digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), ubat gegat
(naphthalene), racun serangga (DDT), racun anai-anai (arsenic), gas beracun
(hydrogen cyanide) yang digunakan di “kamar gas maut” bagi pesalah yang
menjalani hukuman mati, serta masih banyak lagi. Dan zat pada rokok yang paling
berbahaya adalah Tar, Nikotin dan Karbon Monoksida.
Tar mengandung kurang lebih empat puluh tiga bahan
yang menjadi penyebab kanker atau yang disebut dengan karsinogen. Nikotin
mempunyai zat dalam rokok yang dapat menyebabkan ketagihan, ini yang
menyebabkan para pengguna rokok sulit sekali untuk berhenti merokok. Nikotin
merupakan zat pada rokok yang beresiko menyebabkan penyakit jantung, 25 persen
dari para pengidap penyakit jantung disebabkan oleh kegiatan merokok.
zat Yang terkandung dalam asap rokok adalah :
- 2 kali lebih banyak nikotin
- 5 kali lebih banyak karbon monoksida
- 3 kali lebih banyak tar
- 50 kali lebih zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan
Bahaya perokok aktif terhadap
kesehatan:
- Rokok dapat menyebabkan Kanker pundi kencing,
- Kanker perut,
- Kanker usus dan rahim ,
- Kanker mulut ,
- Kanker Esofagus,
- Kanker tekak,
- Kanker pankrias,
- Kanker payudara,
- Kanker paru-paru,
- Penyakit saluran pernafasan kronik
- Strok,
- pengkroposan tulang atau yang dikenal dengan osteoporosis
- Penyakit jantung,
- Kemandulan,
- Putus haid awal,
- Melahirkan bayi yang cacat
- Keguguran bayi,
- Bronkitis,
- Batuk,
- Penyakit ulser peptik,
- Emfisima,
- Otot lemah,
- Penyakit gusi,
- Kerusakan mata
Bahaya
merokok pada wanita:
1.
Merusak kulit
2.
Mengganggu sistem reproduksi
3.
Menganggu siklus menstruasi termasuk timbulnya rasa
nyeri
4.
Menurunkan kesuburan
5.
Meningkatkan risiko terkena kanker payudara, rahim,
dan kanker paru-paru
6.
Menganggu pertumbuhan janin dalam rahim
7.
Menganggu kelancaran ASI
8.
keguguran hingga kematian janin.
Bahaya asap rokok bagi perokok pasif.
- Meningkatkan risiko kanker paru-paru dan penyakit jantung
- Masalah pernafasan termasuk radang paru-paru dan bronkitis
- Sakit atau pedih mata
- Bersin dan batuk-batuk
- Sakit kerongkong
- Sakit kepala
Bahaya asap rokok terhadap ibu hamil dan janin yang dikandungnya
- Keguguran janin
- Tumbesaran janin terencat – 30% lebih tinggi
- Kematian janin dalam kandungan
- Pendarahan dari uri (abruption placenta)
- Berat badan berkurang – 20 hingga 30%
Bahaya asap rokok terhadap bayi
- Masalah dan penyakit pernafasan
- Mengganggu terhadap perkembangan kecerdasan
- Jangkitan telinga
- Leukemia
- Kanker otak 22%
- Cepat lelah
- Sindrom kematian secara mendadak
Bahaya
Pencemaran Udara Bagi Pernapasan
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi
fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan
kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan,
atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber
alami maupun kegiatan manusia.
Terdapat 2 sumber pencemaran udara, yaitu pencemaran
akibat sumber alamiah (natural sources), seperti letusan gunung berapi, dan
yang berasal dari kegiatan manusia (anthropogenic sources), seperti yang
berasal dari transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain. Di dunia, dikenal 6
jenis zat pencemar udara utama yang berasal dari kegiatan manusia
(anthropogenic sources), yaitu Karbon monoksida (CO), oksida sulfur (SOx),
oksida nitrogen (NOx), partikulat, hidrokarbon (HC), dan oksida fotokimia, termask
ozon..
efek pencemaran udara terhadap saluran pernafasan
1. Iritasi pada saluran pernafasan. Hal ini dapat
menyebabkan pergerakan silia menjadi lambat, bahkan dapat terhenti sehingga
tidak dapat membersihkan saluran pernafasan.
2. Peningkatan produksi lendir akibat iritasi oleh
bahan pencemar.
3. Produksi
lendir dapat menyebabkan penyempitan saluran pernafasan.
4. Rusaknya sel
pembunuh bakteri di saluran pernafasan.
5. Pembengkakan
saluran pernafasan dan merangsang pertumbuhan sel, sehingga saluran pernafasan
menjadi menyempit.
6. Lepasnya
silia dan lapisan sel selaput lendir.
7. Asma
Merupakanperadangankronis yang umumterjadipadasalurannapas yang ditandaidengangejala yang bervariasidanberulang,
penyumbatansalurannapas yang bersifatreversibel, danspasmebronkus. Gejalaumummeliputimengi, batuk,
dada terasaberat, dansesaknapas
Asmapadaawalnyadiperkirakandisebabkanolehkombinasifaktorgenetikadanlingkungan.Diagnosisbiasanyadidasarkanataspolagejala, responsterhadapterapipadakurunwaktutertentu,
danspirometri.Asmadiklasifikasikansecaraklinisberdasarkanseberapaseringgejalamuncul,
volume ekspirasipaksadalamsatudetik (FEV1), danpuncaklajualiranekspirasi.Asmadapat pula diklasifikasikansebagaiatopik (ekstrinsik) atau non-atopik (intrinsik)
dimanaatopidikaitkandenganpredisposisiperkembanganreaksihipersensitivitastipe 1
.
Akibat dari hal
tersebut di atas, akan menyebabkan terjadinya kesulitan bernafas sehingga benda
asing termasuk bakteri/mikroorganisme lain tidak dapat dikeluarkan dari saluran
pernafasan dan hal ini akan memudahkan terjadinya infeksi saluran pernafasan.
Selain itu ukuran debu
sangat berpengaruh terhadap terjadinya penyakit pada saluran pernafasan. Dari
hasil penelitian ukuran tersebut dapat mencapai target organ sebagai berikut:
- 5-10 mikron = akan tertahan oleh saluran pernafasan bagian atas
- 3-5 Mikron akan tertahan oleh saluran pernafasan bagian tengah
- 1-3 mikron sampai dipermukaan alveoli
- 0,5-0,1 mikron hinggap dipermukaan alveoli/selaput lendir sehingga menyebabkanvibrosis paru
- 0,1-0,5 mikron melayang dipermukaan alveoli. Menurut WHO 1996 ukuran debu partikel yang membahayakn adalah berukuran 0,1 – 5 atau 10 mikron. Depkes mengisaratkan bahwa ukuran debu yang membahayakan berkisar 0,1 sampai 10
TeknologiSistemPernapasan
Beberapateknologi yang
berkaitandengansistempernapasanpadamanusiatelahbanyakdikembangkan, antara lain
sebagaiberikut.
1. Trakeostomi
Trakeostomiadalahpembuatan lubang dinding anterior trakea untuk mempertahankan jalan nafas atau
tindakan membuat stoma agar udara dapat masuk kedalam paru-parudengan memlewati jalan nafasbagian
atas untuk mengatasi asfiksi apabila ada gangguan lalu lintas udara
pernafasan.
Trakeostomibiasanyadilakukanpadapenderitadifteriakut.
2. Pulmotor
Pulmotoradalahalat untuk melakukan
pernapasan buatan. Pernapasan buatan biasanya dilakukan pada orang-orang yang
mengalami gangguan pernapasan karena tenggelam dan shock karena sengatan
listrik. Pertama kali digunakan pada tahun 1911.
3. TerapiOksigen
Terapioksigenadalahpemberianoksigendenganmenggunakanperalatanemergency oxygen, yang
dapatdiberikanmelaluikanulahidungatau masker wajah yang ketat.
4. Terapioksigenhiperbarik
Terapioksigenhiperbarik
(HBOT = Hyperbaric Oxygen Therapy) adalah proses pemberianoksigen 100%
kepadapasien di dalamruanganhiperbarik yang
bertekananlebihtinggidariudaraatmosfer normal (1 atm = 760 mmHg).
Terapioksigenhiperbarikdilakukanuntukmembantu proses penyembuhanlukamaupun
proses anti penuaan (peremajaanjaringantubuh)
5. Spirometer
Spirometer adalahalat untuk mengukur secara langsung dan cepat
kemampuan paru-paru seseorang serta untuk keperluan
diagnosa paru-paru yang abnormal.
0 komentar