Sistem Regulasi



Tubuh kita dilengkapi dengan organ-organ panca indra, sehingga kita bis amendengar, mencium, atau mengecap. Dalam melakukan aktivitas kehidupan beberapa organ tubuh akan bekerja sama dan berkoodinasi. Serangkaian aktivitas tersebut melibatkan kerja sama antara sistem hormon, saraf, maupun indra yang disebut sistem koordinasi.
 I.            SISTEM SARAF MANUSIA
Sistem saraf adalah sistem organ yang paling rumit, tersusun dari jutaan sel-sel saraf (neuron) yang berbentuk serabut dan saling berhubung untk persepsi sensor, aktivitas motor sadar maupun tidak sadar, homeostatis proses fisiologis tubuhm serta perkembangan pikiran dan ingatan.
A.    NEURON (SEL SARAF)
·         Unit fungsional sistem saraf
·         Neuroglia àkelompok sel yang  berperan untuk memberikan nutrisi pada neuron
·         Neuron terdiri dari :
1.      Badan sel (perikarion)
-          Untuk mengendalikan metabolisme keseluruhan neuoron
-          Memiliki nukleus (inti sel) dan nukleoulus menonjol
-          Nukleus tidak memiliki sentriol sehingga tidak bisa bereplikasi
2.      Dendrit
-          Juluran sitoplasma yang relatif pendek dan bercanag-cabang
-          Berfungsi untuk menerima impuls (sinyal) dari sel lain ke badan sel
[ dari luar
à badan sel]
3.      Akson
-          Juluran sitoplasma yang panjang dan tidak bercanag
-          Berfungsi untuk meneruskan impuls dari badan sel ke sel neuron /kelenjar/otot [badan sel à luar]
-          Terdiri dari neurofibril yang dibungkus oleh selubung mielin (substansi lemak)
-          Bagian akson yang tidak diselubungi mielin dinamakan nodus ranvier (untuk mempercepat jalannya impuls)
-          Selubung mielin ditutupi rangkaian sel schawn yang berinti gepeng
·         Jenis neuron berdasarkan fungsi :
1.      Neuron Sensorik (Aferen)
-          Berfungsi menghantarkan impuls dari reseptor ke saraf pusat
-          Dendrit berhubungan pada reseptor, akson berhubungan dengan dendrit neuron lain
2.      Neuron Motorik (Eferen)
-          Berfungsi menghantarkan impuls dari saraf pusat ke efektor
-          Dendrit berhubungan dengan akson neuron lain, akson berhubungan dengan efektor
3.      Neuron Penghubung (intermediet/konektor)
-          Berfungsi untuk menghubungkan neuron satu dengan neuron lainnya
B.     Impuls Saraf, Gerak Sadar, dan Refleks
·         Impuls saraf: rangsangan/pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron atau serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf.
·         Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor menyebabkan terjadinya gerakan, yaitu gerak sadar dan gerak refleks.
·         Gerak sadar: gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari.
·         Gerak refleks: gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari.
C.    Mekanisme Penghantaran Impuls
Penghantaran impuls dalam neuron terjadi secara konduksi yang melibatkan peran pompa ion  dan  sebagai berikut:
§  Tahap istirahat (polarisasi): Neuron tidak menghantarakan impuls. Saluran ion  dan  tertutup. Keadaan dibagian luar membran bermuatan positif (+), di bagian permukaan dalam membrane bermuatan negatif (-)
§  Tahap depolarisasi: Jika terjadi rangsang kuat, permeabilitas membran akan berubah. Akibatnya polarisasi membran juga berubah. Polarisasi mengalami pembalikan pada lokasi tertentu.
§  Tahap repolarisasi: Saluran  tertutup dan tidak aktif, sedangkan saluran  terbuka sehingga ion  keluar dan menyebabkan bagain dalam membrane bermuatan (-). Jika saluran  tertutup relatif lambat dan menyebabkan keadaan dalam membrane bermuatan lebih (-), akan kembali ke tahap istirahat.

D.    SISTEM SARAF PUSAT
·         Sistem saraf pusat mengatur seluruh aktivitas tubuh.
·         Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang (medulla spinalis).
·         Pada otak dan medulla spinalis terdapat lapisan pelindung dari jaringan ikat yaitu meninges.Meninges terdiri dari 3 lapis :
-          Durameter   : lapisan terluar tebal & kuat (2 lapisan) yang melekat pada tulang. Terdapat ruang subdural yang memisahkan durameter & arachonoid
-          Arachonoid  : lapisan tengah mengandung sedikit pembuluh darah. Memiliki ruang subaraknoid berisi cairan serebrospinalis (sebagai bantalan & media pertukaran nutrient dan zat sisa makanan)
-          Piameter       : lapisan terdalam yang halus, tipis, dan mengandung banyak pembuluh darah serta melekat pada otak
·         Otak maupun medulla spinalis memiliki subtansi abu-abu dan subtansi putih :
-          Subtansi abu-abu : membentuk bagian luar (korteks) otak dan bagian dalam medulla spinalis.
-          Subtansi putih : membentuk bagian dalam otak dan bagian luar medulla spinalis.
·         Sistem saraf pusat tersusun dari :
1.      Otak (Ensefalon)
·         Dilindungi oleh tengkorak
·         Tersusun dari 100 milyar neuron yang terhubung oleh sinapsis membentuk anyaman kompleks
·         Otak terbagi menjadi beberapa bagian yaitu :
a.       Otak Besar (Serebrum)
-          Bagian terbesar yang mengisi bagian depan dan atas rongga tengkorak
-          Tersusun dari, subtansi abu-abu : korteks serebral(lapisan tipis mengandung badan-badan sel saraf) dan subtansi putih : nucleus basal /ganglia basal(mengandung serabut saraf berupa dendrit & akson)
-          Otak dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu hemister kanan dan hemister kiri yang dihubungkan oleh serat pita bernama korpus kalosum.
-          Setiap hemister memiliki fisura (celah besar) dan sulkus (celah dangkal)
-          Girus : permukaan jaringan otak membentuk bulatan yang menonjol
-          Otak terbagi menjadi 3 daerah :
1)      Daerah sensorik ; yang berhubungan dengan penerimaan rangsang dari reseptor yang terletak di indra
2)      Daerah motorik ; yang berperan untuk merespons rangsang yang sampai ke otak melalui informasi yang dikirim ke efektor (otot, kelenjar, dan kulit)
3)      Daerah asosiasi ; yang menghubungkan daerah sensorik dan motorik. Merupakan daerah yang penting dalam proses belajar à berpikir, membuat suatu kesimpulan, menyimpan ingatan, dan aktivitas yang berhubungan dengan belajar bahasa
-          Otak besar terdiri dari 4 bagian :
1)      Lobus Oksipitalis (bagian belakang) à Pusat penglihatan
2)      Lobus Temporal (bagian samping) à Pusat pendengaran
3)      Bagian tengah à Pusat pengatur kerja kulit dan otot terhadap rangsangan panas, dingin, sentuhan, dan tekanan
4)      Antara bagian belakang dan bagian tengah à Pusat perkembangan kecerdasan, ingatan, kemauan, dan sikap.
-          Otak besar juga dibedakan menjadi :
1)      Lobus Frontalis à berhubungan dengan gerak otot
2)      Lobus Parietalis à bersifat sensorik yang peka terhadap perubahan yang menyangkut panas, dingin, tekanan, dan sentuhan kulit.
b.      Otak depan (Diensafalon)
-          Thalamus : berfungsi menerima dan meneruskan impuls ke korteks otak besar, serta persepsi rasa sakit dan menyenangkan
-          Hipothalamus :Pusat koordinasi sistem saraf tepi (otonom); mengatur suhu tubuh, rasa lapar, emosi, kadar air dalam tubuh, kegiatan produksi, tekanan darah, dan kadar gula dalam darah
-          Hipofisis :Pengatur sistem hormon tubuh
c.       Otak tengah (Mesenfalon)
-          Bagian otak pendek yang menghubungkan pons dan serebelum dengan serebrum.
-          Berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat refleks serta meneruskan informasi penglihatan dan pendengaran
-          Bagian atas dari otak tengah merupakan lobus optik à Pusat refleks mata dan pendengaran (seperti reflex penyimpatan pupil mata)
-          Otak tengah berhubungan dengan tonus otot (suatu kontraksi sebagian otot yang berlangsung secara terus menerus) dan posisi tubuh
-          Otak tengah + pons + medulla oblongata = batang otak
d.      Otak Kecil (serebelum)
-          Terletak di bawah lobus oksipital dan melekat di bagian punggung ats batang otak
-          Berfungsi sebagai pusat keseimbangan dan koordinasi otot serta koordinasi gerakan sadar yang berkaitan dengan keterampilan
e.       Jembatan Varol (Pons Varolli)
-          Serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kanan dengan bagian kiri, serta menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang
-          Berfungsi menghantarkan rangsang dari kedua bagian serebelum, mengatur frekuensi dan kekuatan bernapas
f.       Sumsum Lanjutan (Medulla oblongata)
-          Bagian yang menjulur dari pons hingga medulla spinalis sepanjang 2,5 cm. Terletak di depan otak kecil bawah otak besar
-          Berfungsi sebagai pusat gerak refleks fisiologis (frekuensi denyut jantung, pernapasan, bersin, batuk, gerakan alat pencernaan, menelan, muntah, penyempitan pembuluh darah
2.      Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)
·         Terletak di dalam rongga tulang belakang mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang kedua
·         Panjang sekitar 45 cm dengan diameter 2 cm
·         Apabila disayat melintang akan terlihat, subtansi putih (subtansi alba) di luar dan subtansi abu-abu (subtansi grissea) di dalam
·         Sayatan melintang sumsum tulang belakang dibagi menjadi bagian dorsal(atas) dan ventral(bawah)
-          Dorsal mengandung sel saraf sensorik. Dendritnya berhubungan dengan reseptor. Terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang menerima impuls dari sel saraf sensorik à sel saraf motorik
-          Ventral mengandung sel saraf motorik. Aksonnya berhubungan dengan efektor
-          Pada pusat subtansi grissea terdapat saluran kecil sepanjang sumsum tulang belakang kanalis sentral yang berisi cairan serebro spinal
·         Berfungsi  :
-          Penghubung impuls dari dan menuju ke otak
-          Pusat pengatur gerak refleks

E.     SISTEM SARAF TEPI
·         Sistem saraf tepi disebut juga sistem saraf perifer.
·         Merupakan bagian dari sistem saraf tubuh yang meneruskan rangsangan (impuls) menuju dan dari sistem saraf pusat.
·         Didalam sistem saraf tepi terdapat serabut saraf sensorik (saraf aferen) dan serabut saraf motorik (saraf eferen).
·         Berdasarkan asalnya, sistem saraf terbagi atas :
Ø  Saraf kranial
v  Merupakan semua saraf yang keluar dari permukaan dorsal otak. Berjumlah 12 pasang diidentifikasi dengan penomoran Romawi.
v  Terdiri atas 3 karakteristik :
o   3 pasang bersifat sensorik (I, II, dan VIII)
o   5 pasang bersifat motorik (III, IV, VI, XI, dan XII)
o   4 pasang bersifat sensorik dan motorik (V, VII, IX, dan X)
Nomor Saraf
Nama Saraf
Sifat Saraf
Asal Saraf
Fungsi
I
Olfaktori
Sensorik
Selaput lendir hidung
Penciuman
II
Optik
Sensorik   
Retina
Penglihatan
III
Okulomotor
Motorik
Proprioseptor otot bola mata
Pergerakan otot mata ke kanan-kiri dan kelopak mata
IV
Troklear
Motorik
Proprioseptor otot bola mata
Pergerakan bola mata
V
Trigeminal
Sensorik - Motorik
Gigi dan kulit kepala
Perasa (sensorik) dan pergerakan lidah (motorik)
VI
Abdusen
Motorik
Proprioseptor otot bola mata
Pergerakan bola mata
VII
Faisal
Sensorik - Motorik
Ujung pengecap dua pertiga bagian depan lidah
Pengecap (sensorik) dan pengatur mimik wajah (motorik)
VIII
Vestibulo Koklear
Sensorik
Saluran semisirkular, utrikulus, sakulus (keseimbangan), koklea (pendengaran)
Pendengaran
IX
Glosofaringeal
Sensorik - Motorik
Ujung pengecap sepertiga bagian belakang lidah, lapisan faring
Pengecap (sensorik) dan pergerakan faring (motorik)
X
Vagus
Sensorik - Motorik
Reseptor sejumlah organ dalam laring, paru-paru, jantung, aorta, lambung
Pengatur suara (motorik) dan perasa (sensorik)
XI
Asesori
Motorik
Proprioseptor otot leher, pundak, faring dan laring
Pergerakan leher dan pundak, pergerakan faring dan laring
XII
Hipoglosal
Motorik
Proprioseptor dalam liah
Pergerakan otot lidah

Ø  Saraf spinal
v  Merupakan semua saraf yang keluar dari kedua sisi tulang belakang.
v  Berjumlah 31 pasang, setiap pasang merupakan gabungan dari neuron sensorik dan neuron motorik.
v  Kedua neuron tersebut keluar dari tulang belakang melalui 2 akar, yaitu akar dorsal dan akar ventral.
v  Neuron sensorik membawa impuls dari reseptor menuju sumsum tulang belakang melewati akar dorsal.
v  Neuron motorik meneruskan impuls yang diproses dalam sumsum tulang belakang menuju efektor melewati akar ventral.
Ø  Ganglia (tunggal: ganglion) : kumpulan badan sel saraf yang membentuk simpul-simpul saraf dan di luar sistem saraf pusat.
·         Sistem saraf tepi terdiri dari :
Ø  Sistem Saraf Somatik (Sadar)
v  Merupakan saraf yang mengatur gerakan yang dilakukan secara sadar.
v  Disusun oleh saraf kranial dan saraf spinal.
Ø  Sistem Saraf Otonom (Tidak Sadar)
v  Merupakan sekumpulan saraf yang mengatur aktivitas yang tidak kita pikirkan terlebih dahulu, contoh : pergerakan paru-paru dan jantung.
v  Menurut karakteristik kerjanya, sistem saraf otonom dibagi menjadi 2 saraf, yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik.
v  Kedua saraf tersebut dapat bekerja sama pada organ yang sama, namun kerja yang dilakukan berlawanan.
v  Perbedaan terjadi karena neurotransmiter yang dihasilkan kedua saraf tersebut berbeda. Neurotransmiter pada saraf simpatik : Noradrenalin, sedangkan saraf parasimpatik : Asetilkolin.
v  Perbedaan struktur saraf simpatik dan saraf parasimpatik terletak pada posisi ganglion:
·         Saraf simpatik : serabut praganglion pendek dan serabut pascaganglion panjang.
·         Saraf parasimpatik : serabut praganglion panjang dan serabut pascaganglon pendek.
v  Fungsi saraf simpatik dan parasimpatik :

Organ
Fungsi
Saraf simpatik
Saraf parasimpatik
Pupil
Membesarkan pupil
Mengecilkan pupil
Arteri
Memperkecil diameter pembuluh
Memperbesar diameter pembuluh
Bronkus
Memperluas bronkus
Mempersempit brounkus
Jantung
Mempercepat detak jantung
Memperlambat detak jantung
Pencernaan makanan
Memperlambat pencernaan makanan
Mempercepat pencernaan makanan
Kandung kemih
Mengembangkan kandung kemih
Mengerutkan kandung kemih




II.            SISTEM HORMON (ENDOKRIN)
A.    Pengertian
Berikut sedikit informasi awal mengenai sistem endokrin :
1.      Hormon atau endokrin berasal dari kata hormacin yang artinya memacu atau menggiatkan.
2.      Kekurangan hormone diatasi dengan memasukkan  hormon sejenis ke dalam tubuh, sedangkan, kelebihan hormon dapat menyebabkan gangguan pada organ di tubuh.
3.      Hormon itu bergerak kearah organ yang ditargetkan melalui aliran darah. Tapi, ada hormon yang bekerja di organ yang ngasilin hormon itu. Contohnya gastrin di lambung.
4.      Hormon adalah getah yang dihasilkan oleh kelenjar dan diedarkan oleh aliran darah.
5.      Endokrin disebut juga kelenjar buntu yaitu, kelenjar yang menghasilkan hormon tidak mempunyai saluran keluar atau saluran khusus.
6.      Fungsi dari hormon itu untuk homoestatis, mempercepat reproduksi, metabolism, dan ngaruh ke tingkah laku.
7.      Kelenjar endokrin itu terdiri dari kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, andrenal, pancreas (langerhans), dan kelamin.


http://budisma.web.id/wp-content/uploads/2011/09/Gambar-9.17-Lokasi-kelenjar-endokrin-di-dalam-tubuh-manusia.jpg


B.     Karakteristik
Endokrin mempunyai beberapa karakteristik, yaitu :
1.      Kelenjar buntu à tidak punya saluran (duktus) dan nyekresiin hormone langsung ke sel di sekitar.
2.      Menyekresi lebih dari satu jenis hormon. Kecuali, kelenjar paratiroid yang hanya menyekresi hormone paratiroid.
3.      Punya sejumlah sel sekretori yang dikelilingi bantak pembuluh darah dan ditopang jaringan ikat.
4.      Masa aktivitasi kelenjar endokrin berbeda à seumur hidup (metabolism) à pada masa tertentu (hormon pada kelamin) à sampai masa tertentu (pertumbuhan)
5.      Sekresi hormon itu bisa terhambat à kadar hormon dan senyawa nonhormon (glukosa dan kalsium di darah) dan impuls saraf.
C.    Macam – macam
Macam – macam kelenjar endokrin, yaitu :
1.      Kelenjar hipofisis (pituitary)
·         Kelenjar endokrin terbesar yang melekat dan berhubungan dengan hipotalamus dan terletak di bagian belakang otak.
·         Hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
a.       Lobus depan atau anterior
Terdapat beberapa hormone yang dihasilkan, yaitu :
Ø  Hormon Somatotrof (Pertumbuhan)
ü  Tujuannya untuk mengatur pertumbuhan tubuh. Terutama di cakra epifisis.
ü  Jika hormone dipakai secara berlebihan à hiperfungsi à hiperfungsi yang terjadi pada remaja menyebabkan pertumbuhan yang luar biasa yaitu gigantisme à kalau terjadi di berakhirnya masa remaja menyebabkan akromegali.
ü  Jika produksi hormone kurang dari normal à hipofungsi à kekerdilan (kretinisme) yaitu terhambatnya masa pertumbuhan.
Ø  Hormone prolaktin
ü  Terjadi pada wanita, sasarannya adalah kelenjar susu.
ü  Berfungsi untuk merangsang keluarnya air susu.
Ø  Hormone tirotrofine
Terjadi di kelenjar tiroid untuk mengatur jumlah sekresi hormonnya.
Ø  Hormone kortikotrofin
Ditargetkan pada korteks adrenal yang berfungsi untuk merangsang dan mengendalikan adrenalin.
Ø  Hormone gonadotrofin
Sasaran hormone ini pada gonad, dan mempunyai dua jenis hormon, yaitu :
ü  FSH (Follicle Stimulating Hormone)
a)      FSH pada laki – laki à pembentukan sperma (spermatogenesis).
b)      FSH pada wanita à rangsangan tumbuhnya sel folikel di ovarium.
ü  LH
a)      LH pada laki – laki à merangsang sel didalam testis à testoteron.
b)      LH pada wanita à merangsang pematangan sel telur (ovulasi)
b.      Lobus tengah atau intermediat
Menghasilkan endorphin atau MSH (melanocyte stimulating hormone)
Ø  Endorphin à zat penghilang nyeri, merespon stress, dan aktivitas seperti olahraga.
Ø  MSH à merangsang pembentukan pigmen dan penyebaran melanosit pada epidermis.
c.       Lobus belakang atau posterior
Menghasilkan dua jenis hormone, yaitu :
Ø  Hormone oksitosin à stimulasi pergerakan otot saat melahirkan dan pengeluaran ASI àdapat dihambat oleh emosional.
Ø  ADH (Antidiuret) àpenyerapan urine di saluran ginjal.

2.      Kelenjar Tiroid (Gondok)
·         Terletak di kanan dan kiri daerah faring.
·         Mengasilkan dua hormone à Hormon tiroksin dan triodotironin à mengatur metabolism sel, pertumbuhan, melancarkan kerja saraf.
·         Hormone dibentuk oleh youdium. Kekurangan yodium à pembengkakan tiroid (gondok).
·         Kelebihan hormone ini pada orang dewasa à morbus masedowi à gugup, nafas tak beraturan, dan mulut menganga.
·         Kelebihan hormone ini pada anak – anak à proses pertumbuhan yang cepat à gigantisme.
·         Kekurangan hormone ini pada orang dewasa àmiksedema à obesitas dan kecerdasan menurun.
·         Kekurangan hormone ini pada anak – anak à proses pertumbuhan yang lambat à kekerdilan.
3.      Kelenjar Paratiroid (Anak Gondok)
·         Kelenjar ini terletak dibelakang kelenjar tiroid.
·         Hormone yang dihasilkan adalah Hormon parathormon à merangsang pengeluaran kalsium dari tulang dan mengatur kalsium dalam darah.
·         Kelebihan hormone à batu ginjal à pengendapan ion  kalsium pada ginjal.
·         Kekurangan hormone à tetani à kontraksi otot hingga kejang – kejang.
4.      Kelenjar Timus
·         Terletak di rongga dada yang melekat dibelakang tulang dada.
·         Saat bayi, kelenjar ini berukuran besar, tapi semakin dewasa, kelenjar ini menyusut bahkan hilang.
·         Menghasilkan timosin à perkembangan sistem imun.
5.      Kelenjar Adrenal
·         Terletak di ujung atas setiap ginjal à disebut juga suprarenal.
·         Kelenjar adrenal di bagi dua yang menghasilkan hormon, yaitu :
a.       Korteks
ü  Kortikoid – mineral à menyerap Na dari darah dan air dalam ginjal.
ü  Gluko – kortikoid à menaikkan kadar gula darah, mengubah protein menjadi glikogen dalam hati, dan mengubah glikogen menjadi glukosa.
ü  Androgen + hormone reproduksi à menentukan sifat kelamin sekunder pria.
b.      Medula
ü  Adrenalin à pengerdilan pembuluh darah dan peningkatan denyut jantung dan meningkatnya tekanan darah.
6.      Kelenjar Pankreas (Langerhans)
·         Mengasilkan hormone insulin (sel beta) à meningkatkan kerja enzim yang mengubah glukosa menjadi glikogen, meningkatkan cadangan glukosa di hati, dan mengendalikan glukosa di sel – sel lainnya.
·         Glukagon (sel alfa) àmeningkatkan penguraian glikogen hati menjadi glukosa àkadar gula darah meningkat.
·         Somatostatin (sel delta) à penghalang hormone pertumbuhan dan penghambat sekresi glukogon dan insulin.
7.      Kelenjar Kelamin
·         Hormone yang dihasilkan memerngaruhi kedewasaan wanita dan pria.
·         Terdapat dua kelenjar, yaitu :
a.       Kelenjar kelamin pria (testis)
Mengandung sel – sel Leydig à hormone testoteron à spermatogenesis dan pertumbuhan sekunder kelamin pria.
b.      Kelenjar kelamin wanita (ovarium) àhormon estrogen dan progesterone.
ü  Estrogen à perkembangan karakter wanita, pematangan sel kelamin dan pertumbuhan sel kelamin sekunder.
ü  Progesterone à mempertebal dinding rahim, merangsang pembentukan ASI.
D.    Hubungan dan Perbedaan antara Saraf dengan Kelenjar Endokrin
·         Impuls saraf terutama membawa sinyal dalam saraf, sedangkan hormon bertindak sebagai sinyal kimia dalam sistem endokrin.
·         Sinyal saraf dikirimkan sepanjang saraf, dan dikendalikan oleh sistem saraf pusat sedangkan hormon yang ditransmisikan melalui aliran darah dan dikendalikan oleh kelenjar endokrin.
·         Secara umum, hormon memiliki kecepatan efek lebih lambat sementara sinyal saraf memiliki transmisi cepat.
·         Sinyal saraf umumnya berumur pendek, sedangkan pengaruh hormonal adalah tahan lama.
·         Pada transmisi saraf, sangat sedikit jenis koordinator kimiawi yang disebut neurotransmitter yang terlibat, yang disekresikan hanya ke jaringan target. Sebaliknya, transmisi hormonal melibatkan berbagai jenis hormon (koordinator kimiawi), di mana masing-masing mempengaruhi yang berbeda dari jaringan tertentu.
III.            ALAT INDRA MANUSIA
http://www.sridianti.com/wp-content/uploads/2014/10/Gangguan-dan-Penyakit-pada-Sistem-Indra-.jpg
1.      Indera Penglihatan (Mata)
Mata merupakan indera penglihatan yang dibentuk  untuk menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina. Kemudian, rangsangan ini dialihkan ke pusat penglihatan melalui serabut-serabut nervus optikus untuk ditafsirkan.https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_KNMnV3M5-8ypkKzGrOY4TpX-DKe230iT9g21zQpim_JU0A9keiaH4M4jiwBOM5mMinh4ITJeASbG_EmHfnvDCs-p39ecE43Rb0qOD4f_-MrE6hy89UwmGxZGYJkcl7k4ZWSe-IyX8u8/s1600/alat-optik-mata.jpg

·         Struktur Lapisan Mata
1) Lapisan luar mata (sklera)
ü  Sangat kuat
ü  Berwarna putih
ü  Terdapat kornea yang bening untuk menerima cahaya masuk ke bagian dalam mata dan membelokkan berkas cahaya sedemikian rupa sehingga dapat difokuskan.
2) Lapisan tengah mata (koroid)
ü  Berpigmen melanin
ü  Mengandung banyak pembuluh darah
ü  Berfungsi untuk menghentikan refleksi berkas cahaya yang menyimpang di  dalam mata
ü  Lapisan koroid membentuk iris.
3) Lapisan dalam mata (retina)
ü  Terdiri atas reseptor cahaya yang sesungguhnya, yaitu berbentuk batang dan kerucut.
ü  Pada bagian lapisan retina yang dilewati berkas saraf ke otak tidak memiliki reseptor dan tidak peka terhadap sinar. daerah ini disebut bintik buta.
·        Struktur mata mulai dari depan ke belakanghttp://kumahasia.files.wordpress.com/2010/06/eye.jpg

1) Bagian Depan Mata (Kornea)
ü  Transparan 
ü  Tembus cahaya
ü  Berfungsi membantu memfokuskan bayangan pada retina.
2) Iris
ü  Tirai berwarna di depan lensa yang bersambung dengan selaput koroid
ü  Berfungsi mengecilkan atau membesarkan ukuran pupil
ü  Menentukan warna mata
3) Pupil
ü  Merupakan bintik tengah iris mata
ü  Merupakan  celah dalam iris yang dilalui cahaya untuk mencapai retina.
4) Aqueus humor
ü  Merupakan cairan yang berasal dari  badan siliari
ü  Diserap kembali ke dalam aliran darah pada sudut antara iris dan kornea melalui vena halus yang dikenal sebagai saluran schlemm.
5) Lensa
ü  Merupakan sebuah benda transparan bikonveks (cembung pada kedua sisi)
ü  Terletak persis di belakang iris.
6)  Vitreus humor
ü  Merupakan cairan berwarna putih seperti agar-agar.
ü  Cairan ini berfungsi untuk memberi bentuk dan kekokohan pada mata
ü  Berfungsi juga untuk mempertahankan hubungan antara retina
dengan selaput koroid.
·         Reseptor Mata
Reseptor penglihatan mata ialah sel batang dan sel kerucut, yaitu sel-sel yang tersusun rapat di bawah permukaan retina.
1)   Sel batang
ü  Berfungsi untuk penglihatan dalam cahaya suram
ü  Tetapi tidak mampu membedakan warna.
ü  Terdapat pigmen yang disebut rodopsin agar cahaya dapat diserap.
2)   Sel kerucut
ü  Sangat peka terhadap intensitas cahaya tinggi, berperan untuk penglihatan siang hari
ü  Dapat membedakan warna
ü  Hanya menyerap satu macam warna.
ü  Pada mata terdapat tiga sel kerucut merah, hijau dan biru
·         Otot pada Mata
-          Memiliki 6 otot penggerak mata
-          4 lurus, 2 agak serong
-          Aksi otot-otot ini memungkinkan bola mata diputar ke segala arah.
-          Sumbu kedua mata mengarah serentak pada satu titik yang sama.
·         Mekanisme Kerja Mata
Cahaya > aqueous humor > pupil > lensa > vetreous humor > retina > saraf optik > otak.
Ø  Mata bekerja saat menerima cahaya.
Ø  Tanpa cahaya, mata tidak dapat manjalankan fungsinya.
Ø  Cahaya memasuki mata melalui pupil.
Ø  Lensa mata mengarahkan cahaya sehingga bayangan benda jatuh pada retina.
Ø  Kemudian, ujung-ujung saraf penerima yang ada di retina menyampaikan bayangan benda itu ke otak.
Ø  Setelah diproses di otak, kita dapat melihat suatu benda.
2.      Indera Pendengaran (Telinga)
https://fembrisma.files.wordpress.com/2011/12/telinga.jpg
Bagian-Bagian Telinga
1) Telinga Luar
ü  Terdiri atas daun telinga yang merupakan tulang rawan elastis.
ü  Daun telinga untuk menerima dan mengumpulkan suara yang masuk
ü  Terdapat rambutrambut halus untuk menghalangi benda asing yang masuk.
ü  Terdapat kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.
2) Telinga Tengah
ü  Disebut juga rongga timpani merupakan bilik kecil yang mengandung udara.
ü  Rongga ini terletak di sebelah dalam gendang telinga.
ü  Di depan telinga tengah terdapat saluran eustachius yang menghubungkan rongga dengan faring.
ü  Saluran ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara antara udara luar dengan udara di dalam telinga tengah.
3) Telinga Dalam
ü  Rongga telinga dalam terdiri atas rongga yang menyerupai saluran tulang temporalis.
ü  Rongga-rongga ini disebut labirin tulang dan dilapisi membran membentuk labirin membranosa.
ü  Labirin tulang terdiri atas tiga bagian yaitu vestibula, salurang tengah, dan koklea
ü  Koklea adalah sebuah tabung berbentuk spiral yang membelit dirinya seperti rumah siput.
ü  Dalam setiap belitan terdapat saluran membranosa yang mengandung ujung-ujung akhir saraf pendengaran.
ü  Cairan dalam labirin membranosa disebut endolimfa dan di luar labirin membranosa disebut perilimfa.
4) Saraf Pendengaran (nervus auditorius)
ü  Terdiri atas dua bagian, berkaitan dengan bagian vestibuler rongga telinga dalam yang berhubungan dengan keseimbangan.
ü  Serabut-serabut saraf ini bergerak menuju nukleus vestibularis yang berada pada titik pertemuan antara pons dan medula oblongata
ü  Lalu bergerak ke cerebellum.
ü  Bagian kokhleris pada nervus auditorus adalah saraf pendengar yang sebenarnya.
Mekanisme Kerja Telinga
Getara suara > daun telinga > saluran telinga > gendang telinga > tiga tulang pendengaran > rumah siput> sel-sel rambut dalam organ korti > sel saraf audiotori > otak
Ø Di atas koklea terdapat dua kantung berisi limfe yang sambung-menyambung.
Ø Kantung ini dilapisi sel-sel rambut dan disambungkan pada neuron sensorik.
Ø Pada sel-sel rambut tersebut terdapat bola-bola kalsium karbonat yang berukuran sangat kecil. Bola-bola ini dipengaruhi gravitasi.
Ø Pada saat kepala berubah posisi, "batu-batu telinga" menggeser posisinya.
Ø Impuls saraf yang diawali oleh sel-sel rambut dikirim kembali ke otak memberi tahu adanya perubahan
3.      Indera Peraba (Kulit)
http://dyahlovestar.files.wordpress.com/2012/12/kulit.jpg?w=452&h=332
Fungsi Kulit
ü  Sebagai indera peraba
ü  Membantu mengatur suhu
ü  Mengendalikan hilangnya air dari tubuh
ü  Mempunyai sedikit kemampuan eksretori, sekretori, dan absorpsi.
Lapisan-Lapisan Kulit
1) Epidermis (kutikula)
ü  Tersusun atas epitelium berlapis dan terdiri atas lapisan tanduk dan zona germinalis.
ü  Lapisan tanduk (lapisan epidermal) terletak paling lua
ü  Tersusun atas stratum korneum, stratum lusidum, dan stratum granulosum
ü  Zona germinalis terletak di bawah lapisan tandu
ü  Terdiri atas sel berduri dan sel basal.
ü  Sel berduri adalah sel dengan fibril halus yang menyambung sel satu dengan yang lain.
ü  Sel basal terus-menerus memproduksi sel epidermis baru.

2) Dermis (Korium)
ü  Tersusun atas jaringan fibrus dan jaringan ikat yang elastis.
ü  Pada permukaan dermis tersusun papila-papila kecil yang berisi pembuluh darah kapiler.
ü  Ujung akhir saraf sensoris terletak di dalam dermis.
ü  Kelenjar keringat yang berbentuk tabung berbelit-belit terletak di sebelah dalam dermis
ü  salurannya melalui dermis dan epidermis, kemudian bermuara ke pori-pori kulit.
ü  Pada kulit terdapat beberapa jenis reseptor yaitu nyeri, panas, dingin, sentuhan, tekanan.
ü   Kulit dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air dan jaringan adiposa tempat menyimpan lemak.
ü  Hal ini sangat diperlukan untuk menghangatkan tubuh
4.      Indera Perasa/ Pengecap (Lidah)
http://hrysainsbiologi.files.wordpress.com/2012/02/lidah-3.jpg
ü  Membantu proses pencernaan
ü  Merasakan rasa makanan
ü  Permukaan lidah kasar karena terdapat tonjolan yang disebut papila.
ü  Papila berfungsi untuk mengecap.
ü  Makanan memiliki ciri harum dan ciri rasa.
ü  Ciri harum merangsang ujung saraf penciuman, bukan pengecapan.
ü  Agar dapat dirasakan, semua makanan harus menjadi cairan dan harus bersentuhan dengan ujung saraf yang mampu menerima rangsangan berbeda-beda.
ü  Reseptor rasa manis dan asin terdapat di ujung lidah
ü  rasa pahit di pangkal lidah
ü  Rasa asam ada di sisi lidah bagian dalam.
Permukaan lidah ditutupi oleh tiga macam papila:
a. Papila sirku valata
b. Papila filiformis
c. Papila Fungiformis
Mekanisme kerja lidah
Makanan/larutan berasa > papila lidah > saraf gustatori > medula oblongata > talamus > otak
5.      Indera Penciuman (Hidung)
http://2.bp.blogspot.com/-8WvvaXVGsJA/TwXKYwSE8_I/AAAAAAAAABM/tEMgeQE5J9I/s1600/hidung.jpg
http://www.doktergaul.com/wp-content/uploads/2012/07/Gangguan-Penciuman-Saluran-Hidung.jpg

ü  Sel-sel sensori penerima rangsang berupa bau
ü  Terdapat di lapisan epitel dalam rongga hidung
ü  Dilindungi oleh mukus (lendir).
ü  Di akhir setiap sel sensori terdapat silia atau rambut pembau.
ü  Rasa penciuman dirangsang oleh gas yang terhirup.
ü  Rasa penciuman ini sangat peka
ü  Tetapi kepekaan ini mudah hilang bila dihadapkan pada suatu bau yang sama
Bagian - bagian hidung :
a.       Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara
b.      Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika bernapas
c.       Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai indra pembau
d.      Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan
e.       Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke otaK
Mekanisme kerja hidung
Rangsang (bau) > lubang hidung > epitelium olfaktori > mukosa olfaktori > saraf olfaktori >talamus > hipotalamus > otak

IV.            PENYAKIT DAN KELAINAN PADA SISTEM SARAF DAN SISTEM HORMON
A.    Gangguan Sistem Saraf

·         Meningitis: peradangan selaput otak dengan gejala bertambahnya jumlah dan berubahnya susunan cairan serebrospinal, disebabkan oleh bakteri atau virus.

http://www.soc.ucsb.edu/sexinfo/sites/default/files/files/styles/large/public/field/image/what-causes-meningitis.jpg
·         Ensefalitis: peradangan jaringan otak, biasanya disebabkan oleh virus.

http://img.webmd.com/dtmcms/live/webmd/consumer_assets/site_images/media/medical/hw/h9991203.jpg

·         Neuritis: gangguan pada saraf akibat peradangan, keracunan, atau tekanan. Gejalanya adalah rasa sakit yang hebat pada malam hari.

·         Rasa baal (kebas) dan kesemutan: gangguan system saraf sensorik yang disebabkan gangguan metabolism, tertutupnya aliran darah, atau kekurangan vitamin neurotropik.


·         Epilepsi (ayan): penyakit saraf menahun yang menimbulkan serangan mendadak berulang-ulang tidak beralasan, disebabkan oleh trauma kepala (cedera), tumor otak, kerusakan otak pada proses kelahiran, stroke, alcohol.

·         Alzheimer:sindrom kematian sel-sel otak secara bersamaan sehingga otak tampak mengecil dan kemampuan daya mengingat berkurang.
http://www.med-health.net/images/10421440/Alzheimers-Disease.jpg

·         Gegar otak: bergeraknya jaringan otak dalam tengkorak yang menyebabkan perubahan fungsi mental atau tingkat kesadaran, ditandai dengan gejala awal kebingungan atau pingsan selama beberapa menit.

·         Hidrocephalus: pembesaran kepala akibat  penimbunan secara aktif cairan otak dalam bilik otak
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVgbQeP2hVWMvdw-_GwD1mHkb825xaxWm-wV3RYFtvb6xOYytGpzZ3rCWMYmLl5-zzdGzgnQiABMpIjFz9LoieA6otK4J26ErwLfqu-32y4mhbpZV_ledtC3Yb1H64cPm-y7x2sWnFQ7w/s320/hydrocephalus2.jpg

Amnesia: kondisi ingatan penderita terganggu dikarenakan kerusakan pada otak karena benturan, suatu penyakit, guncangan batin dan trauma
B.           Kelainan dan Penyakit Pada Sistem Hormonal
1.      Penyakit Addison
Disebabkan oleh kelenjar adrenal yang tidak memproduksi hormon tertentu Kelenjar adrenal terdiri dari dua bagian. Yaitu medula, menghasilkan hormon seperti adrenalin dan kortikosteroid.  Hormon yang termasuk kortikosteroid diantaranya : glukokortikoid, mineralokortikoid, dan hormon seks pria yang dikenal sebagai androgen.  Gejala yang ditimbulkan adalah Kelemahan pada otot,  Kelelahan , Penurunan nafsu makan , Kehilangan berat badan, Tekanan darah rendah , Gula darah rendah , Keinginan mengasup garam,  Kulit gelap, Mudah marah , Depresi , Diare, mual, dan/atau muntah, Sakit di kaki, punggung bawah, dan perut,  Kehilangan kesadaran - Diare dan muntah parah yang menyebabkan dehidrasi
Jadi ketika korteks rusak dan tidak menghasilkan hormon dalam jumlah yang diperlukan akan menimbulkan penyakit :
a.       Tuberkulosis
b.      Kanker yang menyebar ke kelenjar adrenal
c.       Pendarahan yang terjadi di kelenjar adrenal
d.      Infeksi pada kelenjar adrenal
2.      Sindrom Cushing
Disebabkan oleh hiperfungsi dari kelenjar anak ginjal Anak Ginjal. Penyebabnya adalah penggunaan obat-obatan yang mengandung steroid, seperti obat-obatan asma dan alergi, obat-obatan penyakit kulit, nyeri sendi, tumor kelenjar anak ginjal, keturunan, dan idiopatik. Gejala yang ditimbulan adalah
a.       Obesitas sentral ( Peningkatan berat badan denganproporsi lemak tubuh lebih banyak pada leher, tubuh dan perut, sedangkan lengan dan tungkai terlihat kecil);  Hipertensi:  Mudah lelah, Amenore (tidak haid),
b.      Hirsutisme (timbulnya kumis) pada wanita,
c.       Strie abdominal (garis-garis parut pada perut, sepertiwanita setelah melahirkan),  Edema (akumulasi cairan dalam tubuh),
d.      Glukosuria (adanya gula pada air seni),
e.       Osteoporosis (tulang menjadi keropos).
3.      Sindrom Adrenogenital 
Terjadi karena kekurangan produksiglukokortikoid yang biasanya akibat kekurangan enzim pembentuk glukokotikoid pada kelenjar adrenal.  Akibatnya kadar ACTH meningkat dan zona retikularis dirangsang untuk mensekresi androgen yang menyebabkan timbulnya kelainan sekunder pria pada seorang wanita yang disebut virilisme (timbulnya janggut dan distribusi rambut seperti pria, otot – otot tubuh seperti pria, perubahan suara, payudara mengecil, klitoris membesar seperti penis dan kadang – kadang kebotakan).
a.       Pada pria di bawah umur timbul pubertas: perkoks, yaitu timbulnya tanda – tanda kelamin sekunder di bawah umur.
b.       Pada pria dewasa gejala – gejala diatas tertutupoleh tanda – tanda kelamin sekunder normal yang disebabkan oleh testosterone. Tetapi bila timbul sekresi berlebihan dari estrogen dan progesterone timbul tanda – tanda kelamin sekunder wanita antara lain yaitu ginaekomastia (payudara membesar seperti pada wanita).
4.      Peokromositoma
Merupakan Tumor adrenal medulla yang menyebabkan hipersekresi adrenalin dan noradrenalin Gejala yang ditimbulkan berupa :
a.       Basa metabolisme meningkat
b.      Glukosa darah meningkat
c.       Jantung berdebar
d.      Tekanan darah meninggi
e.       Berkurangnya fungsi saluran pencernaan
f.       Keringat pada telapak tangan
g.      Berat badan menurun dan tubuh lemah
5.      Diabetes Mellitus (DM)
Disebabkan oleh kalainan hormon yang mengakibatkan sel – sel dalam tubuh tidak dapat menyerap glukosa dari darah.  Penyakit ini timbul ketika tidak terdapat cukup insulindalam darah.  Sistem pencernaan tidak dapat meyerap glukosa dari makanan sehingga kadar glukosa dalam darah menjadi sangat tinggi dan akhirnya diekskresi bersama urin.  Penderita DM dapat  menyebabkan kematian, karena komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit ini, misalnya penyakit ginjal, gangguan jantung dan gangguan saraf.
a.     Tipe I (insuline dependent)
Diabetes yang timbul akibat dari kerusakan sel – sel beta pankreas karena infeksi virus atau kerusakan gen. Diabetes tipe I biasanya timbul sebelum penderita berusia 15 tahun. Penderita membutuhkan suplemen insulin yang diberikan dengan cara penyuntikan
b.    DM tipe II
Timbul karena sel – sel tubuh tidak mampu bereaksiterhadap indulin walaupun sel – sel beta pancreas memproduksi cukup insulin.  Penyakit ini bersifat menurun dan merupakan akibatkerusakan gen yang mengkode reseptor insulin pada sel.  Biasanya DM tipe II berasosiasi dengan kegemukandan baru timbul setelah penderita berusia 40 tahun.  Penyakit ini dapat dikontrol dengan pengaturankonsumsi gula dan mengurangi berat badan. Selain itu dianjurkan untuk mengurangi konsumsi lemak dan garam
6.      Hipotiroid
 Keadaan dimana terjadi kekurangan hormon tiroid
a.       Kretinisme (Bayi dan Anak)
hipotiroidea menimbulkan yaitu tubuh menjadi pendek karena pertumbuhan tulang dan otot tersumbat, disertai kemunduran mental karena sel – sel otak kurang berkembangKretinisme dapat diobati dengan pemberian hormon tiroid asalkan tidak terlambat..  Ciri – ciri fisiknya :
·         memiliki muka bulat
·         perut buncit
·         leher pendek
·         lidah yang besar.
b.      Hipotiroid (Dewasa)
Menimbulkan miksedema. Hipotiroid dapat terjadi bila terdapat defisiensi yodium pada makanan. Hal ini dapat dihindarkan dengan mengkonsumsi garam beryodium Gejala – gejala berupa :
·      kulit tebal
·      muka bengkak
·      rambut kasar
·      mudah gemuk
·      lemah dan  denyut jantung lambat
·      suhu tubuh rendah
·      lamban secara fisik atau mental. 
7.      Hipertiroid
Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana suatu kelenjar tiroid yang terlalu aktif memproduksi hormon-hormon tiroid , sehingga jumlahnya berlebihan dalam darah.Hal ini disebabkan oleh pengeluaran yang abnormal dari Thyroid Stimulating Hormon (TSH)  Peradangan pada kelenjar tiroid (tiroiditis) dan Asupan yodium yang berlebihan. Gejala yang ditimbulkan
a.       Keringat berlebihan
b.      Ketidaktoleranan terhadap panas
c.       Pergerakan-pergerakan usus besar yangmeningkat
d.      Sering gemetar
e.      Gelisah dan  Denyut jantung yang cepat
f.        Penurunan berat badan
g.       Mudah lelah dan  Konsentrasi yang berkurang
h.      Perubahan menstruasi yang tidak teratur dansedikit
8.      Strauma
Merupakan pembengkakan kelenjar tiroid, sehingga menyebabkan benjolan pada leher bagian depan.Penyebabnya adalah peradangan tumor atau kekurangan yodium

C.    GANGGUAN PADA INDERAMANUSIA
Kelainan dan Penyakit pada Alat IndraPenglihatan (Mata)

1.      Astigmatis (mata silindris)
Disebabkan karena rusaknya kornea mata. bola mata tidak bulat. Akibatnya adalah tidak dapat melihat garis- garis horisontal dan vertikal bersamaan. Kelainan; ini dapat diatasi dengan kacamata silindris
2.      Miopi (rabun jauh)
 Suatu kondisi mata dengan lensa terlalu cembung atau bola mata terlalu panjang. Dengan demikian, benda dekat akan terlihat jelas karena bayangan jatuh pada retina. Sedangkan, benda jauh akan terlihat kabur karena bayangan jatuh di depan retina. Gejala kelainan ini yaitu hanya dapat melihat dalam jarak lebih dekat dari normal, sekitar kurang dari 30 cm. Akibatnya  tidak dapat melihat jauh dengan jelas. Kelainan ini dapat diatasi dengan kacamata berlensa cekung.
3.      Hipermetropi (rabun dekat)
Penyebanya adalah mata dengan lensa yang terlalu pipih atau bola mata terlalu pendek. Sehingga, benda dekat akan terlihat kabur, karena bayangan jatuh dibelakang retina. lensa mata tidak dapat menebal. Akibat; tidak dapat melihat dekat dengan jelas. Kelainan ini dapat diatasi dengan kacamata berlensa cembung
4.      Presbiopi (mata tua)
 Penyebab; Mata presbiop ialah suatu keadaan lensa kehilangan elastisitasnya karena bertambahnya usia. Akibat; tidak dapat melihat jauh maupun dekat dengan jelas. Untuk mengatasinya penderita harus menggunakan kacamata berlensa rangkap yaitu positif dan negatif
5.       Rabun senja
Penyebab; kekurangan vitamin A. Akibat; tidak dapat melihat dengan baik pada saat senja dan malam hari. Pencegahan dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A
6.       Keratomalasi
Penyebab kekurangan vitamin A yang parah. Akibat: kornea mata keruh, menjadi putih dan rusak, permukaan mata kering dan kasar dan penglihatan berkurang hingga kebutaan
7.       Katarak
 Penyebab: lensa mata keruh dan kabur. Akibat: cahaya tidak sampai ke retina. Dapat diatasi dengan operasi
8.      Juling
Penyebab: ketidakserasian kerja otot penggerak bola mata kanan dan kiri. Dapat diatasi dengan operasi
9.       Glaukoma
 Penyebab: penyumbatan disaluran bola mata menyebabkan peningkatan tekanan pada bola mata. Akibat: kebutaan. Kelainan ini dapat diatasi dengan obat- obatan dan operasi
10.  Buta Warna
Bersifat keturunan. Dampak yang ditimbulkan adalah tidak dapat melihat warna tertentu. Kelainan ini tidak dapat disembuhkan, karena sel konus yang rusak dan lebih banyak menyerang laki-laki. Jenis-jenis buta warna :
a.       Mata Monokromat
Memiliki satu sel konus yang normal. Sehingga hanya mampu membedakan warna hitam dan putih
b.      Mata Dikromat
Memiliki dua sel konus yang normal. Sehingga didapatkan buta warna merah (protanopia), buta warna hijau (deuteranopia) dan buta warna biru (tritanopi)



Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Pendengaran (Telinga)

1.      Tuli
Adalah kehilangan rasa dengar. Dibedakan menjadi :
a.       Tuli konduksi,
 Telinga tidak dapat mendengar karena gangguan pada penghantaran getaran suara. Sebab-sebab gangguan ini antara lain:
·         penyumbatan saluran telinga oleh minyak serumen
·         penebalan atau pecahnya membran timpani
·         pengapuran pada tulang pendengaran
·         kekakuan hubungan stapes pada tingkap oval.
b.      Tuli Saraf
Gangguan pendengaran karena terjadinya kerusakan pada saraf pendengaran

2.       Radang telinga
 Penyebab: bakteri dan virus. Menyerang bagian luar melalui kotoran yang masuk ketika berenang. Menyerang bagian dalam, bakteri atau virus masuk dari rongga telinga melalui saluran eustachius
3.      Otosklerosis
 Penyebab: tulang sanggurdi kaku dan tidak dapat bergerak leluasa. Akibat: tuli konduksi yang menahun 12. Tuli saraf yaitu tuli yang disebabkan adanya kerusakan saraf auditori (saraf pendengaran).

4.      .  Radang telinga (otitas media)
Penyakit ini disebabkan karena virus atau bakteri dan sering menyerang pada anak- anak. Gejalanya adalah sakit pada telinga, demam, dan pendengaran berkurang. Telinga akan mengeluarkan nanah dan kelainan ini dapat memecahkan gendang telinga. Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra
5.       Labirintitis
 Labirintitis merupakan gangguan pada labirin dalam telinga. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi, gegar otak, dan alergi. Gejalanya antara lain telinga berdengung, mual, muntah, vertigo, dan berkurang pendengaran.
6.       Mabuk perjalanan
Dalam perjalanan di laut, udara maupun darat kadang-kadang terjadi semacam rasa mual, pusing, dan muntah-muntah. Orang mengatakan ini adalah mabuk perjalanan. Hal ini terjadi karena gangguan pada fungsi keseimbangan (vestibulum) yang terjadi karena gerakan atau getaran kendaraan.

Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Pembau (Hidung)

1.      Anesmia
Anesmia ialah kehilangan rasa bau penyebab: cedera/infeksi didasar kepala, keracunan timbal, merokok, tumor otak bagian depan. Akibat: kehilangan kemampuan unutuk membau/mencium. Akibat yang ditimbulkan adalah:
a.       Pilek
b.      terdapat polip atau tumor di rongga hidung.
c.       Sel rambut rusak pada infeksi kronis.
d.      Gangguan pada saraf I,
e.       bulbus
f.       traktus olfaktorius atau korteks otak.

2.       Sinusitis
 adalah peradangan pada rongga hidung bagian atas. Gejala gejala sinusitis adalah sakit kepala, rasa sakit di bagian wajah, demam, keluar ingus bening, rasa sesak di rongga dada, tenggorokan sakit, dan batuk.. Mukus yang terkumpul merupakan lahan yang subur untuk pertumbuhan bakteri. Akibatnya, timbullah peradangan.
3.       Influenza
Influenza adalah penyakit yang ditandai oleh gejala batuk, pilek, dan terkadang suhu badan meningkat. Penyakit ini dapat sembuh tanpa obat. Jika influensa berlangsung lebih dari satu minggu atau menimbulkan panas, batuk, lendir, sampai sakit dada, maka penderita mengalami radang cabang tenggorokan (bronchitis) atau radang paru-paru (pneumonia).
4.       Alergi
Alergi disebabkan oleh masuknya benda asing ke dalam saluran tenggorokan. Saat terkena alergi, penderita biasanya akan mengalami bersin-bersin.

Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Pengecap (Lidah)
1.      Sariawan
Sariawan adalah gejala erosi pada lapisan epitel di dalam mulut yang dapat menimbulkan rasa perih ketika makan. Sariawan bisa terjadi di lidah atau pipi. Sariawan disebabkan oleh kekurangan vitamin A, makan makanan yang bersifat panas, kekurangan zat besi, atau karena penurunan daya tahan tubuh.
2.      Kanker Lidah
Kanker lidah merupakan salah satu bentuk dari kanker mulut. Jika letak sel kanker tersebut berada pada bagian ujung lidah maka para ahli menamakannya dengan sel kanker skuamosa ujung lidah, namun jika berada pada sepertiga atau terletak pada bagian belakang lidah mereka menamakannya dengan sel kanker pangkal lidah. Kanker lidah kebanyakan disebabkan karena tembakau dan alkohol.
3.      Glosoptosis
Glosoptosis merupakan penyakit pada lidah yang berupa lidah yang tertarik ke belakang. Pada bayi baru lahir atau pada anak-anak kondisi glosoptosis sangan berbahaya karena bisa saja sewaktu-waktu lidahnya menutup saluran nafas yang bila tidak segera ditangani dengan benar bisa menyebabkan kematian.
4.      Glossopyrosi
Glossopyrosis adalah sebuah penyakit dengan gejala lidah terasa perih dan terbakar namun tanpa gejala. Penyebabnya adalah penggunaan obat kumur dalam jangka panjang.
5.      Atrophic Glossiti
Atrophic Glossitis adalah suatu penyakit yang menyebabkan lidah kehilangan rasa. Lidahnya akan tampak licin dan mengkilat. Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan zat besi.
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Peraba (Kulit)

1.      Jerawat

Jerawat adalah penyakit yang biasanya muncul di wajah, leher, punggung, bahu, dada, bahkan di lengan atas. Jerawat disebabkan oleh tersumbatnya pori-pori kulit oleh kotoran.

2.      Dermatitis

Dermatitis adalah penyakit peradangan pada kulit dan ditandai dengan kulit yang membengkak, memererah, dan gatal-gatal.

3.      Panu

Panu adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur dan menimbulkan rasa gatal. Rasa gatal akan semakin terasa jika terkena keringat.

4.      Kudis

Kudis disebabkan oleh tungau yang dikenal dengan nama Sarcoptes scabiei. Penderita akan merasa gatal yang luar biasa. Penyakit ini seringkali dijumpai pada anak-anak. Kudis biasanya ditemukan pada selah-selah jari tangan, pergelangan tangan, dan pinggang batas celana.

5.       Eksim

Eksim ditandai dengan badan yang meradang dan iritasi. Eksim disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya setelah memegang sabun ternyata tangan terasa gatal. Gejala yang timbul pada kulit bervariasi, ada yang terasa gatal ringan dan ada juga yang merasaan panas.


0 komentar